Murder in the Crooked House adalah sebuah novel karya Soji Shimada, kalau kalian sudah membaca The Tokyo Zodiac Murder maka akan familiar dengan namanya. Iya, buku ini ditulis oleh penulis yang sama. Jika kalian memiliki tingkat imajinatif yang tinggi, buku ini akan menarik untuk kalian. Bercerita mengenai pembunuhan beruntun di ruang tertutup di sebuah bangunan eksentrik, pembaca akan di bawa melayang dan pusing dengan pertanyaan "Gimana caranya?".....
Sinopsis singkatnya adalah sebagai berikut.
Seorang pengusaha kaya raya, Kazaburo Hamamoto membuat sebuah bangunan unik yang berada di pulau terpencil yang terdapat di Hokaido, Jepang. Bangunan itu disebut 'Rumah Miring'. Sesuai tradisi, kazaburo merayakan natal dengan mengundang beberapa kerabat. Acara berjalan dengan baik, walau pun terdapat ketegangan antara satu sama lain karena sesungguhnya kebanyakan dari mereka tidak saling menyukai, demi cuan memang harus menahan perasaan ya kan (eh, out of topic).
Acara natal ini memang tidak hanya berlangsung satu hari sehingga para tamu harus menginap di mansion tersebut. Pembagian kamar dilakukan oleh Eiko, anak dari Kazaburo, dengan pertimbangan matang. Malam terasa panjang untuk terjaga di mansion yang terlalu sunyi. Tetapi, kesunyian itu berubah menjadi teriakan, ketika salah satu tamu, Kumi, melihat sosok pria yang muncul di jendelanya. Anehnya, kamar yang ditempati Kumi adalah kamar yang ada di atas sehingga tidak mungkin ada manusia yang bisa mencapai jendelanya. Mendengar teriakan, orang-orang pun menghampiri Kumi dan tentu saja tidak percaya dengan ceritanya.
Keesokan harinya, para tamu berkumpul di salah satu ruangan yang disebut, Salon. Semua hadir, kecuali satu orang, yaitu Ueda, supir salah satu kerabat yang hadir. Semua orang berpikir bahwa Ueda masih tidur, tetapi semakin lama semakin curiga dan akhirnya mereka pun berusaha membuka pintu kamar Ueda. Ueda ditemukan tewas.
Polisi pun akhirnya involve pada peristiwa ini dan berusaha menemukan jawaban terkait cara pembunuhan serta motifnya, tetapi nihil, tidak ada kemungkinan pasti yang dapat dibuat sebagai laporan. Para detektif polisi pun harus ikut menginap disana, karena tentu tidak mungkin pulang pergi, namanya juga di pulau. Wawancara dilakukan dan hasilnya tetap nihil, malah terjadi pembunuhan berikutnya, dan korban lain pun berjatuhan.. Para detektif merasa frustasi karena tidak dapat memecahkan teka teki kejadian ini. Kepolisian pusat akhirnya mengirim Kiyoshi Mitarai, detektif yang terkenal karena pernah memecahkan misteri kasus The Tokyo Zodiac Murder. Apakah kalian bisa memecahkan bagaimana cara pembunuh melakukan kejahatannya?
Opini.
Menurut aku pribadi, sensasi membaca novel ini agak berbeda dengan The Tokyo Zodiac Murder, jujur aja aku lama banget menyelesaikan buku ini. Di buku ini, terkait siapa yang membunuh sangat mudah ditebak, semacam siapa lagi kalo bukan dia, tetapi yang menjadi pertanyaan adalah kenapa dan bagaimana sedangkan di The Tokyo Zodiac Murder adalah siapa yang menjadi pertanyaan utama. Imajinasi aku mungkin kurang tinggi jadi untuk berpikir dan membayangkan bangunan yang sebegitu rumitnya, otak aku malas, Lol. Ditambah lagi detektif favorit aku, Kiyoshi Mitarai, baru muncul di halaman 2XX.
Walau kesannya aku negatif di paragraf sebelumnya, tapi untuk memikirkan konsep pembunuhan ruang tertutup di buku ini cukup brilian dan rinci. Penulis memang sengaja menyuruh pembaca untuk memecahkan kasus dari petunjuk dan denah yang diberikan di novel. Jadi, menurut aku novel ini cocok untuk kalian yang menyukai analisis terkait "Bagaimana bisa?" dan akan lebih menarik lagi jika kalian memang tertarik dengan bangunan beserta desainnya karena bangunan itu sendiri merupakan bagian kunci dan spotlight di novel ini.
Kalian ada yang udah baca? Yuk, tulis pendapat kalian di kolom komentar :)
1 Komentar
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus